Selasa, 27 Juni 2017

Bersama Al Qur'an

Ceritanya kami ngga boleh ngurusin apa-apa,  ngga boleh deket sama apa-apa,  hanya boleh deket sama Qur'an.
Awalnya aku mengerjakan semua hal yang harus diselesaikan sebelum hari itu. Semua urusan dunia berusaha aku bereskan. Aku pamit pada beberapa amanah yang sewaktu-waktu memanggil, termasuk kemingkinan tidak menghadiri pertandingan basket wkwkwkw. Aku juga berpamitan dengan orang tua di rumah. Aku berusaha sejenak melepaskan dengen baik-baik. Setelah itu, aku fokus mengikuti acara ini.
Detik-detik itu,  kami benar-benar berusaha hanyut hanya bersama Qur'an. Suasana sudah dirancang sedemikian rupa,  hp sudah dikumpulkan, tinggal hati hendak dibawa kemana. Pekerjaan kami tinggal naca Qur'an, sholat,  makan, mandi? (sebagian teman tak mengijinkan waktu bersama Qur'annya berkurang untuk mandi), tidur? (mereka hanya beberapa jam atau bahkan menit).
Dalam suasana seperti itu, pertanyaan yang ada adalah "apakah aku mampu?". Sedangkan aku bisa seharian mengkhatamkan novel, "apakah Qur'an aku bisa? Kalau tidak bisa, apa salahku?".
Ketika aku menyelesaikan novel,  aku tertarik pada ceritanya,  aku hanyut dalam ceritanya sehingga aku enggan jauh,  aku penasaran dengan hikmah yang tersimpan. Sedangkan Al Qur'an? Di dalamnya banyak cerita yang bukan hanya hikmah,  tapi tuntunan,  pedoman sepanjang masa. Sebuah mukjizat yang tak bisa disetarakan. Kurang apa coba? Kurang diakunya🙊😌. Mungkin aku kurang bisa memahami makna,  maklim belajar tafsir hanya berapa apa..? Tapi sungguh,  meski kamu hanya mengerti sedikit (entah tafsir,  makna atau sekadar arti kata),  jika kami fokus, rasa hanut dalam cerita itu akan dihadirkanNya.

Cobalah kawan. Berharaplah. Semoga taufik dan hidayah selalu menyertai kita.
Salam Cinta Al Qur'an.

Wallahua'lam bisshowab..

#rqstis
#menjelangramadhan1438H

Tidak ada komentar:

Posting Komentar